Tugas 3 : Sistem Informasi Geografis Sekolah Berbasis Android
1. PENDAHULUAN
Teknologi yang semakin maju dan canggih dijaman sekarang membuat banyak orang semakin mendapatkan manfaat yang begitu besar, salah satunya adalah untuk mendapatkan lokasi dan navigasi sekolah yang ada di kota Palembang secara praktis hanya menggunakan aplikasi sistem geografis sekolah yang akan dibuat sistemnya,
Mobile atau smartphone kini menjadi media informasi dan komunikasi bagi masyarakat dan juga sebagai media petunjuk dalam mencari letak geografis sekolah. Salah satu nya adalah seseorang yang sedang mencari lokasi sebuah sekolah yang berada dipalembang, sistem ini akan memberikan informasi yang dicari yaitu letak geografis dan navigasi ke sekolah tersebut.
Mobile atau smartphone kini menjadi media informasi dan komunikasi bagi masyarakat dan juga sebagai media petunjuk dalam mencari letak geografis sekolah. Salah satu nya adalah seseorang yang sedang mencari lokasi sebuah sekolah yang berada dipalembang, sistem ini akan memberikan informasi yang dicari yaitu letak geografis dan navigasi ke sekolah tersebut.
Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi yang bekerja dengan perangkat lunak sistem operasi. Smartphone yang paling banyak diminati karena memiliki
sistem operasi yang optimal dan fitur yang lengkap adalah Android. Saat ini hampir sebagian masyarakat menggunakan smartphone Android dikarenakan pengguna lebih merasa efesien
apabila menggunakan smartphone untuk mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat dan
mempermudah penggunanya saling terhubung satu sama lain secara online.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses,menyimpan,dan,mendistribu sikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain itu menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dalam pengambilan keputusan. Sedangkan infomasi sendiri berarti data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.(Kenneth C.Laudon, 2011,h.15)
2.2 Metodologi Waterfall
a. Perencanaan Sistem
Tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data sebagai pendukung pembangunan sistem
serta menentukan ke arah mana aplikasi ini akan dibangun.
b. Analisis Sistem.
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat
dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus di dokumentasikan dan di tunjukkan
kepada pelanggan.
c. Perancangan Sistem.
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam
bentuk rancangan software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
d. Pengkodean Sistem.
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
e Pengujian Sistem.
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi
software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai
dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
e. Pemeliharaan Sistem.
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena
software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian system operasi, atau perangkat lainnya
3. ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 PIECES
Kerangka PIECES digunakan untuk mengkategorikan permasalahan yang ditemukan sesuai dengan apa yang ditemukan pada saat pengumpulan informasi.
3.2 ANALISIS KEBUTUHAN
Untuk dapat menganalisis kebutuhan, analisis kebutuhan terbagi menjadi dua kebutuhan sistem yaitu
kebutuhan fungsional dan nonfungsional.
3.2 ANALISIS KEBUTUHAN
Untuk dapat menganalisis kebutuhan, analisis kebutuhan terbagi menjadi dua kebutuhan sistem yaitu
kebutuhan fungsional dan nonfungsional.
4. RANCANGAN SISTEM
4.1 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan ruang lingkup suatu proyek awal dimana Diagram Aliran Data Konteks ini hanya menunjukkan antarmuka sistem dengan lingkungannya. Berikut diagram konteks yang diusulkan pada rancangan sistem yang baru pada Dinas Pendidikan Kota Palembang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
4.2 Diagram Dekomposisi
Diagram dekomposisi adalah suatu teknik pemecahan sistem kepada subsistem, proses dan
subproses. Setiap tingkat pengabstrakan menunjukan perincian yang lebih tinggi atau rendah tentang keseluruhan sistem atau subset sistem tersebut.
4.3 Diagram Kejadian Fisik
Diagram arus data fisik digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama).
Diagram arus data fisik merupakan proses-proses dari sistem yang diterapkan dengan cara apa oleh siapa dan dimana termasuk proses-proses manual:
4.4 Rancangan Logika Program (Flowchart Program)
Flowchart menggambarkan secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program.
4.5 Rancangan Layar
Berikut ini adalah tampilan layar dari menu utama
Berikut ini adalah tampilan dari daftar sekolah
Berikut adalah tampilan Navigasi dari Sekolah yang di cari
5.PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan Sistem Infromasi Geografis Sekolah Berbasis Andorid, maka dapat disimpulkan bahwa:
1 Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Sekolah diharapkan dapat meningkatkan fungsionalitas dari website Dinas Pendidikan dengan pengoptimalan fitur pada perangkat mobile.
2. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Sekolah ini, informasi tentang alamat sekolah dapat diberikan secara optimal dikarenakan tersedianya lokasi geografis alamat sekolah tersebut.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada Dinas Pendidikan Kota Palembang adalah
sebagai berikut :
1. Diharapkan agar sistem yang baru dibuat dapat diimplementasikan agar dapat menambah aksesbilitas pada Dinas Pendidikan Kota Palembang.
2. Pada sistem yang baru yang penulis bangun ini masih terdapat kelemahan dari segi
keamanan data. Untuk menjaga keamanan terhadap data yang telah tersimpan di dalam
database, maka disarankan agar data yang telah disimpan untuk lakukan back-up data guna
mencegah kemungkinan terjadinya kehilangan atau kerusakkan data.
DAFTAR PUSTAKA
[1] C.London, Kenneth 2011,Sistem Informasi Manajemen ,Salemba Empat, Jakarta.
[2] Hartono, Jogiyanto 2005, Analisis dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta.
[3] Jogiyanto, HM 2006, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.
[4] Kadir, Abdul 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offse Jakarta.
[5] Kendall, Kenneth E dan Julie E 2002, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Pearson Education
Asia, Jakarta.
[6] Mulyadi 2010, Membuat Aplikasi untuk Android, Multimedia Center, Yogyakarta.
[7] Rubin, Andry 2011, Sistem Operasi Android, Multimedia Center, Yogyakarta.
[8] Safaat H, Nazaruddin 2012, Pemograman Aplikasi Mobile Berbasis Android, Informatika, Bandung.
[9].Supriyanto, Aji 2005, Pengantar\Teknologi Informasi, Informatika, Bandung.
[10].Wahana 2008 , Microsoft SQL Server, Wahana Bakti Pos Bandung.
[11] Whitten, Jeffrey L, Lonnie D. Bentley. 2004, System Analysis And Desain Methods. McGraw-Hill, New York.
Teknologi yang semakin maju dan canggih dijaman sekarang membuat banyak orang semakin mendapatkan manfaat yang begitu besar, salah satunya adalah untuk mendapatkan lokasi dan navigasi sekolah yang ada di kota Palembang secara praktis hanya menggunakan aplikasi sistem geografis sekolah yang akan dibuat sistemnya,
Mobile atau smartphone kini menjadi media informasi dan komunikasi bagi masyarakat dan juga sebagai media petunjuk dalam mencari letak geografis sekolah. Salah satu nya adalah seseorang yang sedang mencari lokasi sebuah sekolah yang berada dipalembang, sistem ini akan memberikan informasi yang dicari yaitu letak geografis dan navigasi ke sekolah tersebut.
Mobile atau smartphone kini menjadi media informasi dan komunikasi bagi masyarakat dan juga sebagai media petunjuk dalam mencari letak geografis sekolah. Salah satu nya adalah seseorang yang sedang mencari lokasi sebuah sekolah yang berada dipalembang, sistem ini akan memberikan informasi yang dicari yaitu letak geografis dan navigasi ke sekolah tersebut.
Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi yang bekerja dengan perangkat lunak sistem operasi. Smartphone yang paling banyak diminati karena memiliki
sistem operasi yang optimal dan fitur yang lengkap adalah Android. Saat ini hampir sebagian masyarakat menggunakan smartphone Android dikarenakan pengguna lebih merasa efesien
apabila menggunakan smartphone untuk mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat dan
mempermudah penggunanya saling terhubung satu sama lain secara online.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses,menyimpan,dan,mendistribu sikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain itu menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dalam pengambilan keputusan. Sedangkan infomasi sendiri berarti data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.(Kenneth C.Laudon, 2011,h.15)
2.2 Metodologi Waterfall
a. Perencanaan Sistem
Tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data sebagai pendukung pembangunan sistem
serta menentukan ke arah mana aplikasi ini akan dibangun.
b. Analisis Sistem.
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat
dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus di dokumentasikan dan di tunjukkan
kepada pelanggan.
c. Perancangan Sistem.
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam
bentuk rancangan software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
d. Pengkodean Sistem.
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
e Pengujian Sistem.
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi
software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai
dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
e. Pemeliharaan Sistem.
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena
software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian system operasi, atau perangkat lainnya
3. ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 PIECES
Kerangka PIECES digunakan untuk mengkategorikan permasalahan yang ditemukan sesuai dengan apa yang ditemukan pada saat pengumpulan informasi.
3.2 ANALISIS KEBUTUHAN
Untuk dapat menganalisis kebutuhan, analisis kebutuhan terbagi menjadi dua kebutuhan sistem yaitu
kebutuhan fungsional dan nonfungsional.
3.2 ANALISIS KEBUTUHAN
Untuk dapat menganalisis kebutuhan, analisis kebutuhan terbagi menjadi dua kebutuhan sistem yaitu
kebutuhan fungsional dan nonfungsional.
Gambar 1 : Diagram Use Cas
4. RANCANGAN SISTEM
4.1 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan ruang lingkup suatu proyek awal dimana Diagram Aliran Data Konteks ini hanya menunjukkan antarmuka sistem dengan lingkungannya. Berikut diagram konteks yang diusulkan pada rancangan sistem yang baru pada Dinas Pendidikan Kota Palembang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2 : Diagram Konteks
Diagram dekomposisi adalah suatu teknik pemecahan sistem kepada subsistem, proses dan
subproses. Setiap tingkat pengabstrakan menunjukan perincian yang lebih tinggi atau rendah tentang keseluruhan sistem atau subset sistem tersebut.
Gambar 3 : Diagram Dekomposisi
Diagram arus data fisik digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama).
Diagram arus data fisik merupakan proses-proses dari sistem yang diterapkan dengan cara apa oleh siapa dan dimana termasuk proses-proses manual:
Gambar 4 : Diagram Kejadian Fisik
Flowchart menggambarkan secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program.
Gambar 5 : Flowchart Menu Utama
Gambar 6:Flowchart Tampilan
Daftar Sekolah
Berikut ini adalah tampilan layar dari menu utama
Berikut ini adalah tampilan dari daftar sekolah
Berikut adalah tampilan Navigasi dari Sekolah yang di cari
Gambar 9 : Tampilan Navigasi
Sekolah
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan Sistem Infromasi Geografis Sekolah Berbasis Andorid, maka dapat disimpulkan bahwa:
1 Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Sekolah diharapkan dapat meningkatkan fungsionalitas dari website Dinas Pendidikan dengan pengoptimalan fitur pada perangkat mobile.
2. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis Sekolah ini, informasi tentang alamat sekolah dapat diberikan secara optimal dikarenakan tersedianya lokasi geografis alamat sekolah tersebut.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada Dinas Pendidikan Kota Palembang adalah
sebagai berikut :
1. Diharapkan agar sistem yang baru dibuat dapat diimplementasikan agar dapat menambah aksesbilitas pada Dinas Pendidikan Kota Palembang.
2. Pada sistem yang baru yang penulis bangun ini masih terdapat kelemahan dari segi
keamanan data. Untuk menjaga keamanan terhadap data yang telah tersimpan di dalam
database, maka disarankan agar data yang telah disimpan untuk lakukan back-up data guna
mencegah kemungkinan terjadinya kehilangan atau kerusakkan data.
DAFTAR PUSTAKA
[1] C.London, Kenneth 2011,Sistem Informasi Manajemen ,Salemba Empat, Jakarta.
[2] Hartono, Jogiyanto 2005, Analisis dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta.
[3] Jogiyanto, HM 2006, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.
[4] Kadir, Abdul 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offse Jakarta.
[5] Kendall, Kenneth E dan Julie E 2002, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Pearson Education
Asia, Jakarta.
[6] Mulyadi 2010, Membuat Aplikasi untuk Android, Multimedia Center, Yogyakarta.
[7] Rubin, Andry 2011, Sistem Operasi Android, Multimedia Center, Yogyakarta.
[8] Safaat H, Nazaruddin 2012, Pemograman Aplikasi Mobile Berbasis Android, Informatika, Bandung.
[9].Supriyanto, Aji 2005, Pengantar\Teknologi Informasi, Informatika, Bandung.
[10].Wahana 2008 , Microsoft SQL Server, Wahana Bakti Pos Bandung.
[11] Whitten, Jeffrey L, Lonnie D. Bentley. 2004, System Analysis And Desain Methods. McGraw-Hill, New York.
Thanks min, artikelnya bagus. bisa dijadikan referensi di tempat kami
BalasHapusoh ya jika berkenan kunjungi website kampus kami di http://www.atmaluhur.ac.id dan web saya https://rtrw.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
trima kasih.